NovelPernikahan Luar Biasa Pernikahan Luar Biasa from lindanourem85.blogspot.com. Novel pernikahan luar biasa dimas dan nadila bab 2 : Tentang novel dipaksa menikahi bos. Tak hanya itu, siapa tahu anda juga menemukan kutipan kata cinta menarik yang bisa diunggah di media sosial.namun, setiap bulan selalu ada judul novel romantis terbaru.
Alex melajukan mobil nya keluar dari jalanan pemukiman pandat penduduk itu, tiba-tiba ponsel nya berdering , ia pun segera memberhentikan mobil nya di trotoar jalan dan segera mengangkat panggilan itu, ya dia sengaja berhenti karena dia berharap yang menelpon adalah Nadilla ,ternyata yang di harapkan nya kenyataan, Sebuah nama muncul di layar ponsel nya. 'Nadilla' baca nya pada nama pemanggil di ponsel nya, tidak menimag-nimang Alex pun segera menggeser layar ponsel nya."Hallo Nad..., kau dimana?""Maaf Al.. tadi aku lagi sibuk, hari ini hari pertama aku kerja Al!" ujar Nadilla"Benarkah? aku turut bahagia Nad!,kapan kau akan mentraktir ku ""Haha baru juga hari pertama kerja, oh ya Al aku mau balikin tagihan rumah sakit ni, nanti setelah aku pulang kerja bisa temui aku di Caffe Organza?"" Baiklah,aku tunggu ya!" ujar Alex membiarkan Nadilla yang mematikan panggilan nya, menjadi sangat senang Alex Nadilla yang mengajak nya untuk bertemu, sebenarnya tidak tentang uang itu, tapi jika itu adalah alasan untuk bertemu tidak ada salah nya, tadi nya juga Alex ingin bertanya kepada Nadilla dia tinggal dimana?, hanya saja ia mengurungkan niat nya rasa nya bibir nya terlalu kaku menanyakan itu semua di telepon, apa lagi Nadilla sangat terburu - buru mematikan panggilan nya.***Alex sudah menunggu Nadilla di cafe yang di minta Nadilla, tanpa pulang kerumah nya, padahal Nadilla belum mengabari nya lagi sedari tadi, Alex memesan tempat di dalam ruangan, yang tidak terlalu di jangkau oleh pandangan dari luar, dan ternyata Cafe tersebut tidak jauh dari tempat kerja Nadilla, dia tampak berjalan kaki, melewati trotoar jalanan, melintasi jembatan penyebrangan, dan tibalah dia di Cafe perlu terlalu mencari di mana Alex, ternyata Alex sudah berdiri menanti Nadilla dan melambaikan tangan nya, Nadilla pun segera menghampiri melebarkan senyuman nya , memandang Nadilla yang sedang berjalan ke arah nya, menatap dari atas hingga bawah, Nadilla sungguh berbeda lebih tampak segera duduk bersebrangan dengan Alex yang hanya di batasi meja kaca persegi yang tinggi, Mata Nadilla segera terarah pada ujung bibir Alex yang bonyok dan babak belur."Alex apa yang terjadi pada mu?" tanya Nadilla mendekatkan diri nya menyentuh luka Menjadi sangat berdebar, jantung nya bertalu-talu karena sentuhanan jemari Nadilla pada pipi nyaMenjadi khawatirkan Nadilla pun meraih tas nya dan segera mencari Kotak p3k kecil yang selalu ada di dalam tas nya, segera mengobati luka Alex menatap lekat wajah Nadilla yang sangat dekat di hadapan nya, tercium aroma vanilla dari dekat tubuh nya, Alex kesulitan mengatur nafas nya. " Astaga hanya di sentuh Nadilla saja aku sudah hampir mati karena kekurangan oksigen " gumam kembali ke tempat duduk nya." Kau tidak ingin menjawab, apa yang terjadi pada mu ?" tanya Nadilla lagi seraya tangan nya melambai untuk memanggil waiters dan memesan beberapa menu di ikuti Alex yang belum menjawab namun mulai mengikuti memesan bersama kembali lengang sepergi nya pramu saji itu, Nadilla kembali memerikaa ponsel nya, dan Alex juga sebalik nya walaupun ekor mata nya terus memandangi Nadilla yang di hadapan nya."Nad... ""Hemm ada kenapa? Apa kau sudah bersedia menceritakan tentang mu ?" tanya nya melengkungkan bibir menghela nafas nya bagaimana pun Nadilla harus tau fikir nya"Nad Dimas sudah kembali, dia mencari mu !" ucap Alex tersedak kecil dan membulatkan mata nya. "Ha.. Apa? Benarkah, apa itu luka di wajah mu adalah perbuatan nya, Al katakan?" todong Nadilla seolah mengerti semua tersenyum menaikan ujung bibit nya."Dia sudah tau semua nya tentang mu Nad, maaf tapi bukan aku yang memberitahu semua nya ,sungguh Nad, bukan aku !" ucap Alex takut Nadilla akan marah pada menggeram kesal."Kenapa dia harus memukul mu, dia tidak pernah berubah!" ujar Nadilla menundukan kepala nya kecewa."Dia sangat berantakan Nad, tidak kah kau ingin menemui nya, dia menunggu mu di rumah mu, saat ini!" urai Alex merasa kasihan dengan Dimas biar bagaimana pun Dimas adalah sahabat nya ,walaupun sekarang Alex memiliki perasaan lebih ke Nadilla , tapi semua tidak ada yang berubah dia dan Dimas pernah saling mengisi dan melewati kehidupan bersama sebagai sahabat dekat."Aku akan menemui nya besok!" ujar Nadilla dan tidak ingin membahas nya nya memilig melanjutkan menyantap makanan yang sudah di hidangkan di meja, hingga waktu sudah menunjukan pukul 8 malam Nadilla segera berpamitan untuk pulang."Aku antar ya Nad!"" Gak usah deh Al.. , aku mau ke kantor lagi, barang-barang ku ada yang tertinggal!""Tidak masalah, Aku akan tetap mengantar mu, ini sudah malam Nad! "Alex paham Nadilla pasti sedang berbohong dia tidak ingin Alex mengetahui tempat tinggal nya."Al, No!"Alex membuang nafas nya."Baiklah!" ujar Alex pasrah, "Terserah kau menolak ku, tapi aku akan mengikuti mu Nad " ujar nya dalam meraih tas nya dan berpamitan lagi, lalu berlalu duluan meinggalkan berjalan pelan, memutar leher nya ke kanan dan kekiri, "Pasti kau akan mengikuti ku Al.." Ucap nya dalam hati meyakini Alex pasti akan mengikuti nya. Nadilla sengaja memasuki jalanan - jalanan sempit menaiki jembatan penyebarangan hingga Alex pun tidak bisa mengejar nya."Sial.. Aku kehilangan jejak Nadilla " ucap Alex memukul stering mobil nya.***Setelah malam hampir larut Dimas kembali lagi ke rumah nya tidak ada tanda - tanda kehadiran Nadilla hingga semalam ini , mata nya masih basah, dengan wajah dan pakaian yang sudah sangat berantakan, melajukan mobil nya dengan tatapan kosong, dan akhirnya mobil nya sampai di rumah nya,Tampak Frans dan Gred menunggu nya, memandang kasihan pada tuan nya yang sangat berantakan ketikan turun dari mobil, tidak satu pun dari mereka berani berkata segera masuk ke kamar nya, menjatuhkan tubuh di atas ranjang nya, dan kembali menangisi keadaan nya."Aku bodoh , Aku bodoh. "Dimas mengepalkan tangan nya memukuli tempat tidur nya."Maafkan aku Nadilla, pasti kau sangat membenci ku, Maafkan Papa nak Papa tidak tahu kau sudah ada di perut ibumu, andai aku bisa lebih mengontrol diriku, mungkin kita sudah sangat bahagia, menanti kehadiran anak kita, jika saja aku tidak pergi semua ini tidak akan terjadi " ujar Dimas lirih ini kali pertama nya dia merasakan sakit yang begitu sakit , sakit nya kehilangan ,ya kehilangan istri dan calon anak nya karena ke egoisan dan bangkit mencari sesuatu yang mungkin Nadilla tinggalkan, atau masih ada harapan Nadilla untuk kembali, melangkah ke arah nakas, Dimas melihat sesuatu , ya !sesuatu yang di tinggalkan cincin pernikahan , dan beberapa kartu-kartu yang di buat Dimas untuk nya, juga selembar kertas, Dimas segera meraih dan membaca aku bukan wanita yang baikMaaf aku bukan istri yang terbaikMaaf aku tidak bisa jadi teman hidup yg baikTerimakasih untuk semua hal indah selama segera meremas kertas itu dan terduduk di sofa."Bukan kau yang tidak baik Nad, tapi aku yang tidak baik untuk mu!" ujar Dimas lagi-lagi melampirkan tetesan air mara merembes di pelupuk nya.****Nadilla day twoHari ini hari ke dua Nadilla di kantor baru nya, Nadilla sangat nyaman di tempat itu, kelihatan nya semua orang di sana sangat baik pada nya, Nadilla berjalan memasuki ruangan nya, dan kembali berkutik dengan semua berkas-berkas yang baru di pelajari orang silih berganti masuk ke ruangan nya , menghantarkan dokumen-dokumen , dan mereka tidak segan memberitu Nadilla semua hal yang belum di ketahui nya," Sungguh tuhan maha baik dia memeberikan aku tempat terbaik dan di antara orang - orang baik ," ucap nya dalam hati memandang seorang wanita yang sedang mengajari nya dengan sangat baik, ya dia adalah Nancy salah satu staff di waktu istirahat makan siang pun tiba, Nadilla melihat jam di tangan nya, Nadilla berniat akan menemui Dimas di kantor nya, kebetulan kantor nya sangat berdekatan dengan kantor Dimas, tapi bagaimana pun juga dia tidak ingin Dimas mengetahui turun dari ruangan nya dan berjalan ke luar kantor nya, sesekali karyawan di sana menyapa nya, dan Nadilla membalas dengan senyuman melewati taman-taman perkantoran dan memasuki beberapa gedung, tibalah dia di gedung Hadiwinata corp, perusahaan Dimas sudah hafal dengan tempat di sana segera naik menggunakan tampak ragu apakah Dimas ada di ruangan nya atau tidak mengingat ini adalah jam ada salah nya di coba fikir nya,Tapi jelas saja kantor tampak sepi bahkan Tania tidak ada di meja nya, Nadilla melanjutkan langkah nya, kedalam ruangan Dimas membuka pintu Nadilla langsung mengarah pada meja kebesaran Dimas, Nadilla mengembangkan mata nya menatap seseorang menjatuhkan kepala dan kedua tangan nya di meja, Dimas tampak tidak menyadari kehadiran Nadilla di sana, "Tahan Nad ... Tahan ... " ujar Nadilla pada diri nya yang rasa nya dia ingin menangis."Sungguh di hati kecil ku sangat merindukan mu Dim... " ucap nya dalam hati seraya mendekatkan langkah nya ke arah meja raut kesedihan di wajah Dimas, mata nya tampak sedikit membengkak , Nadilla menyadari itu."Sungguh saat ini ingin sekali memeluk mu erat Dim... Aku merindukan mu " gumam nya lagi Nadilla membuka mulut nya dan mengadahkan kepala nya ke langit-langit ruangan itu mengipasi netra nya menahan air mata nya untuk tidak DAN LIKE NYA 💖
NovelPernikahan Luar Biasa ( Dimas & Nadilla ) by Tris Rahmawati di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Deringan alarm membangunkan tidur panjang Nadilla, dia mengerjab menatap suami nya yang tidak berpindah posisi tetap memeluk nya semalaman, ia yang harus bangkit akan menyiapkan segala keperluan suaminya pun mendadak malas mengingat hari ini suami nya akan berangkat, dia pun menunda tetap berlama-lama di samping suami menggeser tubuh nya ingin melihat Jelas wajah tampan suami nya itu, perasaan berat di hati nya, rasa nya ingin ikut bersama tapi apalah daya pendidikan nya juga penting dan sudah di ujung dia sadari dia telah meneteskan air mata nya. "Aaaa selemah ini" seka Nadilla air mata lama alarm berdering lagi dan kini membangunkan Dimas, "Sayang " panggil Dimas dengan suara khas bangun tidur nya."Hem .. bangun lah sayang pesawat mu pukul 10 Bukan" ujar Nadilla mencoba menepis kesedihan."Sayang, Apa kau baik-baik saja" tanya Dimas tau istri nya tidak ceria seperti biasa nya."Ada apa? aku tidak kenapa-kenapa" Nadilla coba meyakin meraih tubuh istri nya dan menenggelamkan istri nya di dada nya, ia tahu Nadilla sedih ia pun menciumi puncak kepala istri nya tanpa Henti,"Jaga diri mu, aku mencintaimu""Sialan air mata ku akan jatuh lagi, dia bisa jadi tidak akan pergi jika melihat ku menangis" Nadilla melepaskan pelukan suami nya,"Pergilah mandi, Sayang"CupNadilla mengecup bibir suami nya dengan cepat ingin memperlihat kan seolah ia tidak sedih dan tidak terjadi apa-apa dengan pun sudah bersiap-siap, kini tiba saat nya untuk berangkat, Nadilla pun menghantarkan suami nya sampai ke depan mobil nya, tangan nya di genggam erat oleh Dimas yang seolah enggan melepaskan dan salah seorang supir sudah berada di dalam mobil bersiap akan dan nyonya Hadiwinata juga melangkah ke arah orang tua nya."Pa Ma jaga Nadilla, aku titip istri ku" pinta Dimas dengan wajah sendu nya"Kau hanya pergi tugas luar kota Dimas ,bukan berperang ke Medan Perang" Mama coba menghibur padahal dia juga sedih di tinggalkan anak nakal berpamitan kepada kedua orang tua nya, sembari memandang wajah Nadilla yang diam tanpa ekspresi di depan pintu, Dimas melangkah kembali dan memeluk istri nya erat sembari menciumi nya tanpa Dimas mulai berkaca-kaca,lalu Nadila membalas pelukan suami nya ,melingkarkan tangan nya di leher suami nya, dan berbisik kecil."Ingat Kau milik ku, jaga mata mu" Nadilla mencubit kecil pundak Suami tersenyum lagi-lagi mencium puncak kepala "Tahan Nadilla tahan Nad jangan nangis jangan" ucap nya dalam hati Untuk menguatkan hati mata memandang mereka, Dimas pun siap berangkat segera masuk ke dalam mobil yang akan menghantarkan nya ke terus memandangi mobil suami nya Hingga benar-benar sudah tidak terlihat lagi meskipun bayangan nya, dan kembali ke kamar nya dan meluapkan Kesedihan nya di sana menangis sekencang-kencang Kembali tersadar, hari ini harus ke Kampus, dia langsung bangkit dari kesedihan dan menghapus air mata nya.***Nadilla sampai di kampus , berpapasan Dengan beberapa orang yang melihat nya dan berbisik melihat mata nya yang sangat sembab, dia tidak peduli dan melanjutkan tujuan nya ke ruangan lama Nadilla Keluar dari ruangan seorang Dosen , dan tersenyum bahagia entah apa yangg sudah berhasil di fapatkan terlalu lama di sana, hanya dua jam lalu ia pun kembali ke tumah nya di hantarkan oleh Supir sekaligus mata-mata untuk Nadilla itu.***"Sayang.. aku merindukan mu" ucap Dimas lewat layar ponsel nya. "Ini baru beberapa jam kepergian mu sayang, kau terlalu berlebihan...""Benarkah, aku merasa sudah begitu lama di Sini" ucap nya sambil tersenyumDimas mengarahkan Kamera Ponsel nya ke pemandangan Hotel tempat nya menginap."Lihat lah sayang, di sini sangat indah, Frans singkirkan punggung mu, aku sedang memperlihat kan ke pada istri ku" terdengar duara khas ejekan Dimas"Hahaha Nadilla tertawa, kau jangan mengejek nya dia selalu setia menemani mu""Aku mencintaimu sayang""Aku juga"***Mike dan Alex berada di club malam, duduk di meja bartender sesekali tubuh mereka Bergoyang mengikuti nusik yang memekik telinga."Mike kau tau? Dimas Sudah berangkat ke Labuan Bajo" triak Alex di tempat berisik itu"Benarkah, apakah istri nya bersama nya" tanya Mike kemudian. "Kurasa tidak! " triak Alex lagiTiba-tiba mata Alex dan mike menatap kepada seorang wanita yg sudah tua akan tetapi Penampilan nya terlalu sangat di paksakan untuk terlihat muda, ya dia adalah Mama Felisha bersama kekasih nya yang berusia jauh di bawahnya ,mungkin seusia anak nya."Alex kau lihat ular itu!" ujar mike mengarahkan dengan dagu memicingkan mata nya menatap ke arah wanita Itu, memandang nya bergidik geli seketika."Mama nya Felly? bukan kah pria yang bersama nya itu Bobby mantan napi kasus pencabulan dan Narkoba?" selidik Alex."Aku fikir iya.."Wanita tua itu melihat ke arah Mike dan Alex yang sedang duduk, dia pun seketika meninggalkan kekasih nya dan menghampiri dua pria yang di lihat nya itu melebar kan senyuman berjalan ke arah mereka. "Aku tidak menyangka akan bertemu dua pria tampan, kaya raya dan baik hati, dua sahabat menantu ku disini" Melampirkan senyuman dengan nada senang nya seakan sangat begitu akrab."Oh yaa...benarkah....." ujar Alex melampirkan smirk engejek nyaMike yang tidak tahan langsung mu, kau sungguh memalukan Nyonya ,aku rasa kau harus mencarikan anak mu mangsa yang baru""Jaga ucapan mu!!" Sarkas wanita itu kesal"Apa anak mu tidak memberitahu mu?" tanya Alex."Atau kau ingin aku menjodohkan anak mu yang cantik itu dengan Kakek ku, umur nya tidak akan lama tapi harta nya tak kan ada habis nya" ujar Mike"OMONG KOSONG, APA MAKSUD KALIAN!"Lagi-lagi kedua nya tergelak membuat wanita tua itu menjadi sangat kesal mendapati Alex dan Mike terus mentertawai dan mengejek nya, tanpa berkata-kata ia pun pergi meninggalkan mereka begitu saja dengan luapan kemarahan di dada nya.***Di tempat lain pasangan yang di puncak kerinduan itu pun menghabiskan waktu sebelum tidur mereka dengan hubungan video call nya."Sayang biarkan ponsel nya tetap menyala , Aku ingin terus melihat mu hingga terlelap" ujar Dimas lewat video call yang sudah kehabisan bahan cerita pun hanya mengangguk, hingga video call terputus ketika ponsel salah satu dari mereka sudah kehabisan daya
Disebuah akun gosip mengabarkan kalau Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata bersama keluarga kompak ke luar negeri. SUARA.COM MATAMATA.COM
Pagi-pagi sekali Nadilla sudah berada di Dapur bersama 2 pelayan rumah tangga keluarga Hadiwinata itu, para pelayan Menyaksikan Nadilla memasak terus-terusan melarang nya."Non kembalilah ke kamar non""Non ayolah non pergi" ujar mereka takut Nyonya di rumah itu memarahi mereka membiarkan Nadilla melakukan tugas dapur."Mak Asih, Mbak Diah kalian membuat ku bingung, tenanglah, aku hanya memasak sarapan biasa saja" ujar Nadilla menenangkan para pelayan-pelayan nya di takutkan pun terjadi, nyonya mereka terlihat Hadiwinata turun dari kamar nya berjalan ke arah belakang lalu melihat keberadaan Nadilla di sana, dia pun berhenti seketika."Astaga Nadilla apa yangg sedang kau lakukan di dapur! kembali lah ke kamar mu Ini masih terlalu pagi!" pekik Nyonya Hadiwinata yang terlihat sudah siap dengan pakaian olah raga Asih dan Mbak Diah menunduk ketakutan seketika. "Mafkan kami nyonya ..sa.. saya sudah melarang nya nyonya" ujar mbak berjalan ke arah mertua nya, melihat mertua nya tampak marah atas keberadan nya di dapur."Mama aku hanya memasak nasi goreng Sederhana, bukankah aku adalah seorang istri sesekali aku ingin juga memasak untuk suami ku dan keluarga ku..."jelaskan Hadiwinata dan para pelayan di sana Tersenyum kagum mendengar itu, mana pernah Nyony hadiwinata ke dapur apa lagi Felisha yang bertahun-tahun menjalin hubungan dengan Dimas dan sering ke pelayan berbisik berbeda sekali dengan Nona Felisha jika datang persis nona besar pemilik rumah, dan memandang kita seperti kotoran."Eheemm seolah mendengar perbincangan kedua pembantu itu."Baiklah lanjutkan, minta Asih dan Diah membantu mu, Mama akan pergi Yoga di taman belakang Instruktur mama sudah datang" ujar dan berjalan keluar ke arah pintu selesai membuat sarapan Nadilla berjalan kembali ke kamar nya, bermaksud ingin menggoda suami nya yang masih terlelap di naik ke tempat tidur."Sayangg...Sayang sayang" panggil nya mengoyang-goyangkan tubuh suami nya, dengan tangan usil nya menggelitik di perut berotot milik pun terbangun."Sayang kau sudah bangun?" Dimas meraih tubuh istri nya dan mencium pipi tidak menjawab, tangan nya mengelus lembut wajah suami nya, dan menarik-narik hidung suami nya, berpindah menarik-narik rambut halus di rangan suami nya itu."Auw Saa sakit sayang kau usil sekali!" Dimas Menarik tubuh istri menjatuhkan istri nya di Atas nya."Tidak jangan lakukan itu sayang!" Nadilla Bangkit Dldan berlari ke sofa."Kau mau kemana, kalau begitu mandikan aku saja" pinta suami nya"Memandikan mu, Itu sama saja!" Ucap Nadilla mengerucut kan bibir nyaTidak perduli ucapan Istri nya Dimas menarik Istri nya ke kamar mandi, tapi Nadilla berhasil melepaskan tangan suami nya dan berlari kecil meninggalkan nya."Aku tunggu di bawah, pakaian mu di tempat tidur sayang " triak Nadilla meninggalkan suami tersenyum di kamar mandi mendapat Kelakuan usil istri nya.***Nadilla , Nyonya Hadiwinata , dan Dimas sudah berada di meja makan, pelayan menghidangkan makanan yang di masak Nadilla di sana."Papa bahagia kalian ada sini" ucap Tuan Hadiwinata yang melihat Dimas datang"Segeralah berikan kami cucu yang banyak, itu akan membuat kami lebih bahagia" tambah Nyonya Hadiwinata tersenyum."Tenang ma sebentar lagi anak-anak ku akan membuat keramaian di rumah ini" ucap Dimas membusungkan dada Hanya tersenyum tapi hati kecil nya terenyuh lagi "Ya tuhan maafkan aku" Bathin nya merasa duduk di sebelah Istri nya, mencium cepat pipi istri orang tua itu melihat dan tersenyum."Astaga anak nakal kau sungguh tidak tau tempat " ucap Nyonya Hadiwinata tapi hati nya sangat amat bahagia melihat kebahagiaan anak satu-satu nya tampak malu wajah nya memerah, lain dengan Dimas dia hanya tersenyum, Nadilla pun meletakan makanan ke piring suami nya kemudian, Nyinya Hadiwinata melihat yang di lakukan nya."Istri mu, pagi sekali sudah memasak Ini semua" ujar nya."Benarkah sayang?" tanya Dimas sambil Memasukan sesendok makanan nya ke mulut "Enak sayang" Puji Hanya tersenyum, biasa nya Dimas Tidak pernah membiarkan nya memasak, Selain itu mereka juga belum sempat sekali pun pergi berbelanja bahan-bahan dapur, saat tinggal menghantarkan Dimas yg akan segera berangkat, sampai ke depan pintu besar rumah keluarga itu. "Hati-hati sayang", ucap Nadilla"Hanya itu saja?" ucap Dimas, dengan mata nya mengarahkan Ke Mama yang menghantarkan papa nya yang tidak juah dari mencium bibir suami nya, sengaja di tahan oleh Dimas lama tengkuk Nadilla menggunakan tangan adegan Itu lagi-lagi nyonya Hadiwinata berteriak."Anak nakal, kau sudah tidak waras!" nyonya Hadiwinata masuk menggelengkan dan memijat sudah biasa melihat bos itu hanya diam, ya memang hanya diam yang bisa di lakukan assisten muda super handal nya semakin malu dan memukul suami nya."Kau tidak waras,benar kata mama!" ucap nya dengan wajah yang sudah memerah.**Siang Memasuki gedung perkantoran Dimas, dan berjalan naik ke lantai atas, pria tampan itu berjalan melewati ruangan-ruangan yang setiap ruangan pasti ada mata yang menatap lama dan berdecak kagum untuk langkah nya pun berhenti tepat di meja kerja Tania, Tania Menatap sosok tinggi yang datang tepat di hadapan Nadilla baru sampai di gedung Itu juga bersama supir keluarga Dimas,Nadilla Ingin memberi kejutan kepada suami nya datang tanpa mereka menikah Ini kali kedua Nadilla datang ke sana, Nadilla tampak sangat cantik dan elegant berjalan naik ke kaget melihat Alex yang sudah berdiri di hadapan nya."Tu.. Tuan Alex , kau akan bertemu tuan Dimas?" dia ada di tuangan nya""Kau seperti melihat setan saja, aku tidak mencari bos mu, tujuan ku kesini untuk mu, untuk membawa mu pergi makan siang bersamaku" ujar lelaki itu"A.. Aku tidak bisa ,Ini belum jam makan siang!""15 menit lagi bukan!" ucap Alex melihat jam di tangan di lantai atas Nadilla segera akan berjalan menuju ke rangan suami nya, banyak mata yang langsung memandang nya, tapi mereka tidak mengenal siapa dia, Nadilla memang pernah bekerja di perusahaan Itu hanya saja berbeda melihat seseorang yang dia kenal, Sedang berbicara seorang dengan seorang wanita."Alex , kau di sini? kau akan keluar bersama Dimas?" Tanya Nadilla. Alex membulatkan mata nya."Nadila Kau rupa nya!" Alex sangat kaget melihat penampilan Nadilla yg sangat berbeda."Tidak,tidak! aku tidak ada janji dengan suami mu, Masuk lah" ujar terbelalak menatap Nadilla, "Istri Tuan Dimas, bukan kah itu karyawan marketing di gedung sebelah" tanya Tania dalam hati dia yang memang tidak menghadiri pernikahan Dimas karena orang tua nya sakit saat itu."Masuk silahkan!" seru Tania"Terimkasih" ujar Nadilla tersenyum ke arah Tania, berjalan memasuki ruang kerja suami tampak duduk di sofa membuka laptop nya, sedang Dimas duduk di kursi kebesaran nya, mata nya tidak luput dari layar benda lipat pintu terdengar terbuka, Dimas dan Frans melihat ke arah yang sama seketika."Sayang, kau datang!" Dimas langsung berdiri mendapat kehadiran istri nya."Kenapa kau sangat terkejut sayang, apa kau tidak suka, kedatangan ku?" tanya NadillaDimas tidak menjawab istrinya."Frans, katakaan kepada Tania pergilah berasama Tuan Ambrez gantikan aku di tapat Siang nanti, aku akan pulang , ada keperluan mendesak" ujar Dimas sembari memberi kode untuk Frans Keluar, menemui Tania, segera menjelakan apa yang di perintah Dimas, Alex yang mendengar mendadaknkesal"Cih!Dimas sialan merusak rencana ku" Alex pun tidak ada cara lain, ia pun pasrah untuk pergi meninggalkan Tania yang kembali di sibukan oleh tugas mendadak yg di berikan Dimas.***Dimas mengarahkan Isrinya duduk di Sofa,"Sayang aku ingin nakan Nasi pecal" Rengek Nadilla"Nasi pecal" Dimas memicingkan matanya, "baiklah aku akan perintahkan Frans mencari nya""Aaa.. tidak sayang, aku ingin makan langsung di tempatnya" ucap Nadilla merengek rengekan istri nya Dimas tersenyum."Iya sayang kita akan mencari nya nanti!"Nadilla berjalan ke arah suami nya dan Memeluknya. "Benar kan, kau janji!" ujar Nadilla mengadah ke wajah suami Dimas tersenyum melihat tingkah manja istrinya, seketika ia pun melesatkan ciuman nya di bibir istrinya, Nadilla tersentak kecil, satu tangan Dimas angsung memegang menahan kuat tengkuk melepaskan tangan Dimas menjauh kan bibir nya. "Kenapa kau lepaskan, besok aku akan berangkat, aku akan sangat merindukan bibirmu" ucap Dimas kesal."Apa kau fikir kau tak akan kembali, sayang jangan befikir seolah kita tidak akan bersama lagi bersikap lah seperti biasa" ucap Nadilla meninggikan intonasi tidak memperdulikan ucapan istri nya, kali ini dia memeluk Nadilla, dan mencium lagi dengan sangat buas, tngan mulai meraba tak terarah, "Astaga sayang kau membuat ku gila"Nadilla coba melepaskan pelukan Dimas. "Sayang lepaskan aku" pinta nyaDimas tidak perduli, dia semakin gila, mencium semakin dalam, Nadilla pun terpaksa menggigit bibir Dimas sangat kuat sengaja supaya di Lepaskan."Auh Sayang " Dimas melepaskan ciuman nya dan menyentuh bibir nya melihat gigitan nya membuat luka kecil di bibir Dimas, dia tersenyum puas, "Maafkan aku sayang! kau sih tidak tau tempat"***Akhirnya mereka keluar dari gedung perkantoran itu, setelah berkelililing lama, mencari warung pecal, Dimas pum memberhentikan BMW hitam milik nya di warung pinggiran jalan."Kau yakin kita akan makan di sini sayang?" Tanya Dimas melihat ke arah begitu ramai nya warung makan itu di jam makan siang, Nadilla pun mendadak enggan seketika merubah rencana nya."Sayang, seperti nya aku ingin ke Mall saja, makan siang di sana, lalu kita pergi nonton, bagaimana!" ujar Nadilla menatap suami nya."Itu lebih baik sayang, ayo kita pergi sekarang" jawab Dimas penuh semangat.***30 menit perjalanan mobil Dimas pun sampai di Parkiran mall. "Sayang aku terlihat formal dengan oakaian ku" ucap Dimas menatap manik istri di perintah Nadilla pun mengarahkan Dimas untuk membuka jas nya, menyisahkan kemeja lengan panjang nya dan dasi nya,Nadilla melepaskan Ikatan dasi di leher Dimas, Sekarang meminta Dimas merentangkan tangan nya, lalu melipat lengan baju suami nya sampai ke senyuman nya menatap ke wajah suami nya. "sekarang sudah tidak terlalu Formal bukan?"Dimas langsung mengecup bibir Nadilla yang Wajah nya mengadah ke ke hadapan nya."Terimakasih..."Dimas dan Nadilla berencana akan makan di Sebuah restauran timur tengah, memesan beberapa menu handalan resto itu sambil berbicang menceritakan hal-hal apapun yang tengah terjadi, hingga makan yang mereka pesan pun datang, kedua nya menikmati nya, apa lagi Nadilla ia tampak sangat menikmati makan siang nya dengan lahap."Sayang, kenapa sesekali aku mendengar papa memanggil mu malliw?" tanya pun tersenyum "Kau lupa siapa nama ku sayang?" tanya Dimas sambil terus menyantap makanan nya"Dimas Malliw Hadiwinata, Oh lord maafkan aku sayang..aku tidak terfikir ke sana""Mama adalah keturunan Pakistan dan ayah ku asli Jawa, Mama memberi nama ku Malliw , Waktu usia ku belum 5 tahun aku selalu sakit - sakitan, Dan papa memutuskan Menambah kata Dimas sebagai panggilan nama ku!" Dimas Mencoba Menatap terpaku suami nya yg sedang makan mereka melanjutkan berjalan lagi, banyak mata wanita melihat ke arah Dimas sepanjang langkah berjalan di Mall itu, Nadilla menyadari itu."Sayang, mereka menatap mu tak berkedip" ucap Nadilla nemajukan bibirnya merasa tidak suka"Kau cemburu sayang?" goda Dimas lalu Menarik tubuh istrinya sangat dekat dengan nya dan berjalan tanpa jarakNadilla tersenyum bahagia di Atas perlakuan suami nya, Tibalah mereka tiba di bioskop seperti permintaan Nadilla , Dimas sengaja memilih sebuah film bergenre horor, untuk mengerjai istrinya, Nadilla hanya pasrahMereka duduk di kursi yang berbentuk Kasur ukuran Double yg sangat telah di putar, Dimas salah mengira jika Nadilla akan ketakutan lalu memeluk nya, Malah sebalik nya Dimas yang terus menutup mata setiap kali ada sdegan kemunculan Dedemit nya membuat Nadilla tertawa melihat nya."Sayang kau ketakutan?" Nadilla menggoda nya"Tidak aku hanya mengantuk " lagi-lagi Nadilla tersenyum, tau suami nya berbohongSepanjang mereka menonton Dimas tidak ingin melepaskan pelukan nya dari istri nya sesekali mencium pipi dan puncak kepala istri
\n novel pernikahan luar biasa dimas dan nadila
. 241 46 190 83 436 63 398 311

novel pernikahan luar biasa dimas dan nadila